Follow
Follow

Link Download Formulir Penilaian Kualifikasi Supplier Barang dan Jasa 2025

Ilustrasi. Memahami Penilaian Kualifikasi Supplier Barang dan Jasa, siapa yang bisa menilai, link download format penilaian, contoh studi kasus. (Foto: Pixabay/Pexels)
Ilustrasi. Memahami Penilaian Kualifikasi Supplier Barang dan Jasa, siapa yang bisa menilai, link download format penilaian, contoh studi kasus. (Foto: Pixabay/Pexels)

Dalam dunia pengadaan modern, Penilaian Kualifikasi Supplier Barang dan Jasa memegang peranan penting sebagai fondasi kelancaran rantai pasok. Proses ini tidak boleh dipandang sekadar formalitas administratif, melainkan sebuah mekanisme strategis yang memastikan perusahaan swasta maupun lembaga pemerintah hanya menjalin kerja sama dengan penyedia yang kompeten, stabil, serta patuh terhadap regulasi yang berlaku.

Melalui penilaian kualifikasi, pihak pembeli dapat mengevaluasi berbagai aspek krusial dari calon pemasok, mulai dari legalitas usaha, kemampuan keuangan, kapasitas produksi, hingga rekam jejak kinerja. Dengan begitu, organisasi mampu meminimalisir risiko yang berpotensi muncul, seperti keterlambatan pengiriman, kualitas produk yang tidak konsisten, atau bahkan masalah hukum akibat mitra usaha yang tidak memenuhi persyaratan.

Lebih jauh lagi, penilaian ini juga membantu membangun transparansi dan kepercayaan dalam hubungan bisnis jangka panjang. Supplier yang lolos kualifikasi akan memiliki posisi yang lebih kuat sebagai mitra strategis, sementara perusahaan pembeli mendapatkan jaminan bahwa barang dan jasa yang diterima sesuai standar mutu serta kebutuhan operasional.

Dengan kata lain, penilaian kualifikasi supplier bukan hanya alat seleksi, melainkan juga instrumen manajemen risiko dan penguat tata kelola yang mendukung efisiensi, efektivitas, serta keberlanjutan pengadaan di era persaingan global yang semakin ketat.

Apa Itu Penilaian Kualifikasi Supplier Barang dan Jasa?

Melansir laman PTA Jambi, Penilaian Kualifikasi Supplier Barang dan Jasa adalah evaluasi menyeluruh terhadap kemampuan, legalitas, keuangan, teknis, serta rekam jejak pemasok. Tujuannya jelas, memastikan bahwa penyedia mampu memenuhi kebutuhan organisasi sesuai standar kualitas dan etika bisnis.

Ada dua metode utama yang berlaku dalam penilaian kualifikasi ini, yaitu:

  1. Pra-kualifikasi, dilakukan sebelum supplier mengajukan penawaran.
  2. Pasca-kualifikasi, dilakukan setelah penawaran masuk, biasanya untuk pengadaan yang lebih sederhana.

Dengan mekanisme ini, perusahaan dapat menyaring pemasok yang paling layak sejak awal, sehingga dapat mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi operasional.

Dasar Hukum di Indonesia

Peraturan terbaru terkait Penilaian Kualifikasi Supplier Barang dan Jasa tercantum dalam:

  • Perpres No. 46 Tahun 2025 – mempertegas definisi, tahapan pra/pasca-kualifikasi, prosedur evaluasi, hingga larangan diskriminasi.

Dengan regulasi tersebut, proses kualifikasi semakin transparan, seragam, dan selaras dengan prinsip tata kelola yang baik.

Format Penilaian Kualifikasi 2025

Format penilaian kualifikasi barang dan jasa terbaru 2025.

Struktur penilaian kualifikasi barang dan jasa terbaru mencakup kategori sebagai berikut:

  1. Administratif – dokumen legal (SIUP, NPWP, akta pendirian, domisili).
  2. Keuangan – laporan keuangan, rasio likuiditas, jaminan bank.
  3. Teknis – sertifikasi, peralatan, sistem manajemen mutu.
  4. Pengalaman & Rekam Jejak – proyek sebelumnya, testimoni klien.
  5. SDM & Organisasi – tenaga kunci, struktur perusahaan.
  6. Mutu – sertifikasi ISO 9001, audit internal.
  7. Legalitas & Kepatuhan – perizinan lingkungan, K3, bebas sanksi.
  8. Lingkungan & Keselamatan – AMDAL, ISO 14001/45001.
  9. Inovasi & Keberlanjutan – R&D, sertifikasi hijau, circular economy.

Siapa Saja yang Berhak Melakukan Penilaian Ini?

Beberapa pihak memiliki peran penting dalam Penilaian Kualifikasi Supplier Barang dan Jasa, yaitu:

  1. Bagian Pengadaan (Procurement Department): penyusun dokumen, fasilitator proses, dan pengarsip hasil penilaian.
  2. Manajemen Senior: pengambil keputusan akhir terkait persetujuan supplier.
  3. Ahli Teknis (misalnya apoteker di industri farmasi): penilai aspek teknis dan kepatuhan mutu.
  4. Auditor Internal/Eksternal: melakukan audit lapangan bila diperlukan.
  5. Lembaga Independen (contoh: SGS, Achilles): penyedia jasa audit pihak ketiga yang objektif.

Kolaborasi multi-pihak ini memastikan hasil evaluasi lebih akurat dan menyeluruh.

Contoh Studi Kasus di Indonesia

Sebagai gambaran, berikut kami sediakan beberapa contoh studi kasus penilaian kualifikasi barang dan jasa:

1. Evaluasi Kinerja Supplier di UPN “Veteran” Yogyakarta

Studi ini menilai kinerja 44 supplier pada proses pengadaan di UPN “Veteran” Yogyakarta.

Metodologi menggunakan model dari Medco Energy, dengan penilaian berdasarkan Ketepatan waktu pengiriman, Kualitas dan kuantitas barang, Frekuensi mengikuti tender dan merespons undangan, dan Status diskualifikasi.

Hasilnya: 21 supplier dinilai baik (skor > 50), sementara 23 lainnya perlu pemantauan lebih, bahkan 4 supplier diputus dari daftar karena skor negatif ekstrem.

2. AHP dan QCDFR di PT Sari Husada (Vendor Susu Segar)

PT Sari Husada menilai 9 vendor bahan baku menggunakan atribut QCDFR: Quality, Cost, Delivery, Flexibility, Responsiveness.

Metode: Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot keputusan.

Temuan:

Sub-atribut paling berpengaruh:

  • Quality – Methylene Blue Reduction Test (0,1334)
  • Cost – Kesesuaian biaya dengan kualitas (0,0243)
  • Delivery – Penanganan bahan (0,0594)
  • Flexibility – Waktu (0,0899)
  • Responsiveness – Respon (0,0658)

Vendor terbaik: KSU Jaya Abadi (skor total 0,1727)

  1. Analisis AHP di PT Lintas Nusantara Perdana (2024)

Fokus pada pemilihan supplier bahan baku menggunakan pendekatan AHP dengan 3 kriteria utama:

  • Quality: bobot 62%
  • Price (Harga): bobot 28%
  • Delivery (Pengiriman): bobot 10%

Ini membantu menentukan supplier terbaik berdasarkan bobot penting tiap aspek.

Link Download Formulir Penilaian Kualifikasi Supplier Barang dan Jasa 2025

Bagi Anda yang membutuhkan template resmi, berikut tautan unduhan:

Download di sini

Penilaian Kualifikasi Supplier Barang dan Jasa bukan sekadar prosedur administratif, melainkan strategi vital dalam pengadaan. Dengan evaluasi yang sistematis, organisasi dapat memilih mitra terbaik, menjaga mutu, dan membangun rantai pasok yang berkelanjutan.

Saat ini format penilaian 2025 semakin komprehensif, mencakup aspek legal, keuangan, teknis, mutu, hingga inovasi. Dengan landasan hukum terbaru serta contoh studi kasus nyata, perusahaan memiliki acuan jelas dalam menyeleksi supplier. Dengan demikian, sebelum bermitra dengan penyedia layanan jasa penilai, pastikan Anda melakukan penilaian kualifikasi secara konsisten agar risiko berkurang dan kualitas tetap terjaga.***

Comments
Join the Discussion and Share Your Opinion
Add a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami
Nilai Tepat, Keputusan Kuat
Punya proyek yang ingin didiskusikan atau sekadar ingin bertanya soal penilaian aset? Isi formulir di bawah, dan saya akan segera menghubungi Anda.