Follow
Follow

Penilai Properti Apa Saja yang Perlu Dinilai? Ini Cara Menilai Properti

Baca panduan menilai properti yang mudah dipahami metodologi lengkap, contoh perhitungan, dan rekomendasi praktis untuk pemilik dan investor.
Pelajari properti apa saja yang perlu dinilai dan langkah-langkah praktis menilai properti profesional. Unsplash/towfiqu-barbhuiya

Penilai properti harus menilai lebih dari sekadar bangunan mulai dari status legal sampai potensi pendapatan, cara penilai. Panduan ini menjelaskan jenis properti, tiga pendekatan penilaian utama, langkah-langkah lapangan, dan contoh studi kasus yang jelas.

Penilaian properti memainkan peran krusial dalam transaksi jual beli, pembiayaan bank, perpajakan, klaim asuransi, dan pengambilan keputusan investasi. Penilaian yang akurat memberi gambaran nilai ekonomi sebuah properti pada waktu tertentu sehingga pihak penjual, pembeli, pemberi pinjaman, dan investor bisa membuat keputusan berdasarkan data.

Di Indonesia, penilai sering merujuk pada Standar Penilaian Indonesia dan tiga pendekatan penilaian utama: pendekatan pasar, pendekatan pendapatan, dan pendekatan biaya.

Properti Apa Saja yang Dinilai?

Penilaian tidak hanya terbatas pada rumah atau tanah jasa penilai. Mengutip dari laman djkn.kemenkeu.go.id, berikut kategori yang umum dinilai:

  • Real property (properti tetap): tanah, rumah tinggal, ruko, kios, hotel, pusat perbelanjaan — aset yang melekat secara fisik dan hukum pada tanah.
  • Personal property (barang bergerak): furnitur, peralatan, mesin pabrik — barang yang bukan bagian permanen dari bangunan.
  • Komponen non-realty: misalnya tanaman produktif di atas lahan, hak pakai tertentu, easement, atau fasilitas yang memengaruhi nilai ekonomi properti.

Seorang penilai yang profesional selalu mengidentifikasi jenis objek yang dinilai agar memilih metode yang paling relevan.

Langkah Sistematis Menilai Properti (Ringkasan Proses)

Berikut urutan kerja praktis yang biasa diterapkan penilai yang dirangkum dari beberapa sumber sinarmasland.com, appraisal.my.id, dan sridianti.com:

  1. Tentukan lingkup penugasan (scope of work).

Jelas-kan tujuan penilaian: untuk jual beli, jaminan kredit, perpajakan, atau asuransi? Siapa klien dan batas waktu laporan?

  1. Kumpulkan data (fisik, legal, ekonomi).
  • Data fisik: lokasi, luas tanah dan bangunan, bahan konstruksi, kondisi, fasilitas seperti garasi atau kolam.
  • Data legal: sertifikat tanah, izin mendirikan bangunan, bukti kepemilikan, tunggakan pajak.
  • Data pasar: harga transaksi pembanding, tren permintaan, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai referensi.
  1. Lakukan inspeksi lapangan.

Periksa kondisi eksterior dan interior, sistem listrik dan pipa, struktur atap dan dinding. Dokumentasikan dengan foto, pengukuran, dan catatan kondisi lingkungan (akses jalan, fasilitas umum, tingkat kebisingan).

  1. Analisis nilai menggunakan pendekatan yang tepat.

Terapkan satu atau kombinasi dari tiga pendekatan penilaian (pasar, pendapatan, biaya) sesuai jenis properti.

  1. Lakukan penyesuaian.

Jika menggunakan pembanding, koreksi perbedaan fitur (luas, kondisi, fasilitas) dengan metode absolut atau persentase supaya pembanding sejajar.

  1. Susun laporan komprehensif dan rekomendasi.

Laporan memuat ringkasan data, metodologi, perhitungan, opini nilai, dan saran praktis (misal tindakan renovasi yang menaikkan nilai).

Tiga Pendekatan Penilaian, Kapan Pakai yang Mana

  1. Pendekatan Pasar (Market Comparison Approach)

Cocok untuk properti residensial dan ritel di pasar aktif. Penilai mencari properti sejenis yang baru terjual (comps) di area yang sama, kemudian menyesuaikan perbedaan seperti luas atau kondisi. Pendekatan ini merefleksikan harga pasar nyata.

  1. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Terutama dipakai untuk properti komersial atau sewaan. Prinsip dasarnya:

Nilai properti = Net Operating Income (NOI) ÷ Cap rate

Contoh ringkas: jika pendapatan sewa kotor Rp720.000.000 per tahun dan biaya operasional Rp240.000.000 maka NOI = Rp480.000.000. Dengan cap rate 8% (0,08), nilai properti = 480.000.000 ÷ 0,08 = Rp6.000.000.000. Pendekatan ini menilai kemampuan properti menghasilkan arus kas.

  1. Pendekatan Biaya (Cost Approach)

Digunakan pada properti baru atau khusus, di mana penilai menentukan biaya mengganti atau membangun kembali properti dikurangi depresiasi, lalu menambahkan nilai tanah. Pendekatan ini relevan bila tidak tersedia data pasar atau pendapatan yang memadai.

Penyesuaian dan Validasi Hasil

Setelah perhitungan dari satu atau lebih pendekatan, penilai melakukan triangulasi membandingkan hasil dari pendekatan pasar, pendapatan, dan biaya untuk menghasilkan opini nilai akhir yang wajar. Penilai properti harus menjelaskan semua asumsi, sumber data, dan penyesuaian dalam laporan agar proses berlangsung transparan.

Contoh Singkat

Rumah tinggal di Kota A: tiga pembanding (150 m² → Rp800 juta; 160 m² → Rp850 juta; 140 m² → Rp750 juta). Setelah menyesuaikan perbedaan kecil, nilai pasar rumah diperkirakan sekitar Rp800 juta.

Properti sewa (investasi): jika pendapatan sewa kotor Rp720 juta dan biaya operasional Rp240 juta, maka NOI Rp480 juta. Dengan cap rate 8%, nilai properti = Rp6 miliar. Contoh ini menunjukkan bagaimana data operasional memengaruhi estimasi nilai.

Penilaian properti bukan sekadar angka; ia adalah proses analitis yang menggabungkan bukti lapangan, data pasar, dan metodologi yang sesuai. Laporan penilaian yang baik menyajikan data, asumsi, dan rekomendasi sehingga pengguna laporan dapat mengambil keputusan yang tepat. Bila Anda membutuhkan versi ringkas untuk pelanggan atau versi teknis lengkap untuk keperluan pembiayaan, penilai yang berpengalaman dapat menyesuaikan format laporan sesuai kebutuhan.

Studi Kasus

Contoh studi kasus penilai properti apa saja yang perlu dinilai.

Devita Firdausi dari Universitas Brawijaya (2018) menuliskan contoh studi kasus berikut dalam skripsinya yang berjudul ‘Penilaian Properti Dengan Pendekatan Biaya Dalam Penentuan NJOP PBB-P2 di Kabupaten Blitar (Studi pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Blitar)’.

Devita Firdausi menyoroti sistem penilaian properti di Kabupaten Blitar yang menggunakan pendekatan biaya dalam menentukan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) PBB-P2. Ia menjelaskan bahwa model ini memisahkan penilaian antara tanah dan bangunan. Metode tersebut sering menghasilkan estimasi yang rendah karena tidak mencerminkan nilai pasar properti secara utuh.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengungkap kelemahan pendekatan biaya dalam penilaian NJOP, serta memberikan rekomendasi agar penilaian properti menjadi lebih akurat dan mencerminkan realitas pasar investasi.

Metodologi

Devita melakukan studi empiris dengan menganalisis penerapan pendekatan biaya pada penilaian tanah dan bangunan di Kabupaten Blitar. Ia menggunakan data dari Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Blitar untuk meneliti bagaimana penjumlahan nilai terpisah dapat menghasilkan estimasi yang tidak mencerminkan nilai pasar properti secara keseluruhan.

Temuan Penelitian

  • Ia menemukan bahwa pendekatan biaya—dengan memisahkan nilai tanah dan bangunan secara eksplisit—sering menghasilkan NJOP yang terlalu rendah.
  • Metode ini mengabaikan nilai sinergis antara tanah dan bangunan sebagai satu kesatuan investasi.
  • Akibatnya, estimasi NJOP tidak mencerminkan harga pasar aktual dan cenderung meremehkan nilai properti.

Peneliti menyimpulkan bahwa pendekatan biaya dalam penilaian NJOP PBB-P2 dapat menyebabkan undervaluasi investasi properti karena tidak mempertimbangkan nilai pasar dan sinergi tanah-bangunan. Pendekatan ini tidak menjamin penilaian yang fair atau akurat secara ekonomi.

Pemerintah daerah sebaiknya mengkombinasikan pendekatan biaya dengan pendekatan pasar agar NJOP lebih mencerminkan nilai riil properti.

Badan Pendapatan Daerah perlu mempertimbangkan faktor investasi, lokasi, dan kondisi pasar saat menilai properti.

Para ahli menyarankan agar penilai properti mengikuti pelatihan untuk memahami pentingnya menilai properti sebagai satu kesatuan investasi, bukan sebagai entitas terpisah.***

Comments
Join the Discussion and Share Your Opinion
Add a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Kami
Nilai Tepat, Keputusan Kuat
Punya proyek yang ingin didiskusikan atau sekadar ingin bertanya soal penilaian aset? Isi formulir di bawah, dan saya akan segera menghubungi Anda.